Hay Guys...

Aku merupakan satu dari ribuan pemuda yang ada di Dunia ini. Pun demikian, aku yakin bisa menjadi salah satu pemuda yang menebar manfaat untuk semesta. Seperti manfaat yang ditebarkan oleh sang surya.

Hay Friend's

Bermimpilah & tuliskanlah mimpimu itu, jangan biarkan ia memenuhi MEMORImu... Jangan lupa lakukan ACTION. because... Doa tanpa usaha "BOHONG", sedangkan Usaha tanpa doa "SOMBONG"

Sabtu, 21 September 2013

BEKERJALAH, KAU AKAN KAYA!!!

         ISLAM itu bukan agama para PEMALAS. Tidak ada satu keterangan pun yang menyuruh umat Islam untuk hidup bermalas-malasan, berpangku tangan ,menunggu jatah dari langit ,atau menggantungkan beban hidup kepada orang lain. Tidak .Bahkan pada beberapa ayat ,Allah menyuruh Ummat Islam untuk bekerja.
"Dan katakanlah, bekerjaah kalian, karena Allah dan Rasul-Nya akan melihat hasil kerja kalian" (At-Taubah: 105).

         Anas bin Malik pernah bercerita.Rosulullah SAW pernah meminta seorang lelaki dari kalangan Anshar untuk menjual kekayaan terakhirnya berupa sehelai kain tebal yang dipakai sebagai selimut dan alas tidur, serta sebuah mangkuk besar untuk minum. Kedua barang itu dilelang oleh Rosulullah sehingga dia dapat hasil uang dua dirham. Uang itu separuh diberikan kepada keluarganya, dan separuh lagi untuk membeli kapak, buat mencari kayu bakar. Dua pekan kemudian, di datang kepada Nabi, sambil berkata, "Aku telah memiliki uang sepuluh dirham dari hasil menjual kayu bakar".
         Lalu Nabi berkata, "pekerjaanmu ini lebih baik daripada kamu menjadi pengemis". Demikianlah salah satu cara Nabi mengentaskan ummatnya dari kemiskinan, dan agar tidak meminta-minta seperti pengemis.
        Hikmah dari peristiwa di atas antara lain:

  1. Nabi melarang umatnya untuk mengemis atau meminta-minta, sebab perbuatan mengemis itu kelak akan membuat manusia berwajah cacat pada Hari Kiamat .
  2. Nabi mengajarkan kita untuk hidup mandiri melalui sumber-sumber yang ada dan memiliki skill yang bisa diandalkan.
         Rosulullah memotivasi umatnya untuk menjadi kaya dan suka memberi dan melarang menjadi miskin yang bersikap pelit. Sepuluh Shahabat yang dijamin masuk surga adalah rata rata orang kaya yang dermawan; Abu Bakar, Umar, Ustman, 'Ali, Abu Tholhah dan shahabat yang lainnya. Meraka rata-rata memiliki kebun kurma, peternak unta, dan sumber nafkah lainnya. Dan, kekayaan mereka tidak datang begitu saja, tapi melaui kerja keras yang dirintis susah payah sedari awal. Mereka dipuji Allah bukan karna kekayaannya, akan tetapi mereka sangat dermawan dengan menginfakkan kekayaannya di jalan kebajikan.
       
         Mereka memiliki, tapi saat yang sama juga memberi. Mereka begitu menyadari bahwa pada hari itu ada hak-hak orang lain yang mesti ditunaikan. Harta tidak hanya dinikmati diri sendiri saja. Berbuat baiklah, meski hanya berbagi sekantong kacang untuk kawan-kawan disekitar. Sesuatu yang kecil, kalau ikhlas akan bernilai disisi Allah.

         Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa suatu ketika seorang lelaki mendengar suara teriakan dari langit, "siramilah kebun si fulan", tidak lama kemudian langit mendung, lalu turun hujan. Air hujan jatuh di tanah yang bercampur bebatuan hitam, lalu air itu terbawa dalam saluran-saluran air di tanah tersebut. Ketika saluran air itu diikuti, ternyata ia berujung kesebuah kebun yang sedang digarap oleh seorang petani. Saat petani itu ditanya namanya siapa, ternyata eh ternyata suara itu persis seperti yang disebut oleh suara dari langit itu. Artinya air dari langit benar-benar mengalir ke kebun si fulan itu. Lalu petani itu ditanya tentang amalannya, sehingga ia mendapat keistimewaan dari langit. Dia menjawab."Sesungguhnya aku bersedekah dengan sepertiga hasil yang keluar dari tanah ini, sepertiganya lagi aku makan bersama keluargaku, dan sepertiga lainnya aku tanam kembali".(HR.Muslim).

         Itulah pujian dari langit terhadap orang-orang yang memberikan hak-hak hartanya kepada makhluk yang ada di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar